Informasi Terbaru - Lebih dari sepertiga dari terumbu karang Indonesia berada dalam kondisi buruk, para ilmuwan mengatakan Selasa, meningkatkan kekhawatiran tentang masa depan ekosistem laut yang luas di nusantara.
Keadaan genting terumbu karang negara itu terungkap setelah survei 1067 situs di seluruh negara yang luasnya lebih dari 17.000 pulau.
Para ilmuwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan bahwa hanya 6,5 persen terumbu karang di Indonesia dalam kondisi sangat baik, sementara 36 persen berada dalam kondisi buruk. Sekitar 34 persen dalam kondisi cukup dengan sisanya digolongkan sebagai berada dalam kondisi baik.
"Faktor antropogenik memiliki pengaruh lebih besar terhadap kondisi karang di Indonesia saat ini," kata Dirhamsyah, kepala pusat penelitian oseanografi institut tersebut, dalam sebuah pernyataan.
"Penggunaan pantai telah meningkat yang dapat mengancam ekosistem."#agenpoker
Dirhamsyah, yang seperti banyak orang Indonesia hanya memiliki satu nama, mengatakan kesadaran publik yang lebih besar diperlukan "untuk kelangsungan hidup biota laut" di Indonesia.
Indonesia memiliki salah satu sistem terumbu karang yang paling luas di dunia dan lebih banyak orang hidup di dekat terumbu daripada di tempat lain di planet ini, menurut Aliansi Terumbu Karang.
Tetapi organisme hidup raksasa menghadapi sejumlah ancaman, termasuk perubahan iklim buatan manusia, teknik penangkapan ikan yang merusak dan pemuatan nutrisi dan sedimen.
Indonesia juga merupakan penyumbang sampah terbesar kedua di dunia setelah Cina, menghasilkan sekitar 1,29 juta metrik ton per tahun.
Kelompok konservasi WWF memperingatkan bulan lalu hingga separuh dari terumbu karang dangkal di dunia, yang mendukung seperempat dari semua kehidupan laut, telah musnah.
Jika manusia gagal menjaga pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius (2,7 derajat Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri, kematian karang kemungkinan akan mencapai 70-90 persen pada pertengahan abad ini, PBB memperingatkan dalam laporan baru-baru ini. #agenpoker
Indonesia adalah bagian dari Coral Triangle, wilayah laut yang paling beragam di bumi yang melewati enam negara, termasuk Filipina, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.