Informasi Terbaru - Jalan berliku desa Dalisodo di Malang, Jawa Timur, dibatasi oleh cengkeh di kedua sisi. Sesekali, orang yang lewat bisa melihat ibu rumah tangga menayangkan dupa di halaman mereka. Jalan itu akhirnya membawa saya menemui Kusnan, seorang warga Dalisodo yang berusia 53 tahun, yang memelopori pembuatan dupa di desa itu pada tahun 1982.
Dua puluh orang di Dalisodo berada dalam bisnis membuat dupa hari ini. Setelah bekerja untuk Kusnan, masing-masing memulai bisnis mereka sendiri, sedangkan sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan peternak.
Dupa yang diproduksi di Dalisodo dijual di Bali, Jakarta, Singkawang (Kalimantan Barat), Pematangsiantar, dan Medan (Sumatera Utara). Dalam budaya Cina, dupa dianggap sebagai media untuk berhubungan dengan para dewa dan digunakan dalam upacara keagamaan dan pemujaan leluhur. Agen Poker
“Awalnya saya bekerja di industri rumah tangga yang menghasilkan dupa di Bali, dari 1979 hingga 1982,” kata Kusnan, mengingat bagaimana ia masuk ke bisnis ini. Dia kembali ke kampung halamannya di Malang pada tahun 1983 dan memulai produksi dupa sendiri, dengan bantuan istrinya. "Saya selalu mengatakan kepada karyawan saya, 'jangan tinggal terlalu lama di posisi Anda, lebih baik memulai bisnis Anda sendiri'," katanya.
Dupa itu sendiri terbuat dari serbuk kayu jati, sedangkan tongkat yang dijual terbuat dari bambu. Langkah pertama adalah mencampur serbuk kayu dengan bubuk perekat dan air. Adonan tersebut kemudian diwarnai sesuai pesanan dan ditempelkan pada batang bambu.
Jalan berliku desa Dalisodo di Malang, Jawa Timur, dibatasi oleh cengkeh di kedua sisi. Sesekali, orang yang lewat bisa melihat ibu rumah tangga menayangkan dupa di halaman mereka. Jalan itu akhirnya membawa saya menemui Kusnan, seorang warga Dalisodo yang berusia 53 tahun, yang memelopori pembuatan dupa di desa itu pada tahun 1982. Agen Poker
Dua puluh orang di Dalisodo berada dalam bisnis membuat dupa hari ini. Setelah bekerja untuk Kusnan, masing-masing memulai bisnis mereka sendiri, sedangkan sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan peternak.
Dupa yang diproduksi di Dalisodo dijual di Bali, Jakarta, Singkawang (Kalimantan Barat), Pematangsiantar, dan Medan (Sumatera Utara). Dalam budaya Cina, dupa dianggap sebagai media untuk berhubungan dengan para dewa dan digunakan dalam upacara keagamaan dan pemujaan leluhur.
“Awalnya saya bekerja di industri rumah tangga yang menghasilkan dupa di Bali, dari 1979 hingga 1982,” kata Kusnan, mengingat bagaimana ia masuk ke bisnis ini. Dia kembali ke kampung halamannya di Malang pada tahun 1983 dan memulai produksi dupa sendiri, dengan bantuan istrinya. "Saya selalu mengatakan kepada karyawan saya, 'jangan tinggal terlalu lama di posisi Anda, lebih baik memulai bisnis Anda sendiri'," katanya.
Dupa itu sendiri terbuat dari serbuk kayu jati, sedangkan tongkat yang dijual terbuat dari bambu. Langkah pertama adalah mencampur serbuk kayu dengan bubuk perekat dan air. Adonan tersebut kemudian diwarnai sesuai pesanan dan ditempelkan pada batang bambu.
Baca juga: Wanita di Malang membuat boneka kaus kaki bertema Natal, memberdayakan para ibu yang tinggal di rumah. Agen Poker
“Pada awal bisnis saya, saya menjual dupa dengan membawanya di Bali ke pundak saya. Saya pulang ke Malang seminggu sekali, ”kata Kusnan. Ketika ia mulai mendapatkan pelanggan setia pada 1990-an, Kusnan memutuskan untuk fokus membuat kemenyan di rumah. Produk-produk dikirim melalui transportasi umum pada saat layanan pengiriman barang langka.
“Pada 2013, saya mengganti cara manual membubuhkan adonan dupa untuk menempel dengan mesin. Mereka lebih praktis dan menghasilkan dupa dengan kualitas lebih tinggi, walaupun saya harus menggunakan tongkat bambu yang diimpor dari Tiongkok, karena lebih keras, ”katanya.
Dupa yang diproduksi oleh Kusnan hadir dalam lima warna: merah, hijau, kuning, hitam dan netral. Yang kuning dan merah secara tradisional digunakan dalam budaya Cina. Upacara keagamaan sehari-hari biasanya menggunakan tongkat dupa merah, sedangkan yang kuning untuk pemakaman. Dupa berwarna netral umumnya digunakan untuk aromaterapi.
Kusnan memproduksi hingga 400 kilogram dupa setiap hari, tetapi mendekati perayaan Tahun Baru Imlek, produksinya dapat naik hingga 700 kg setiap hari. Lima ratus batang dupa dengan berat 1 kg dijual seharga Rp 20.000 (US $ 1,4).
"Sekarang industri rumah dupa telah menjadi tulang punggung perekonomian desa, bersama dengan pertanian dan pemuliaan," kata Kusnan. Agen Poker