Informasi Terbaru - Mata anak-anak di Gereja Assemblies of God (GSJA) di Kecamatan Kenali Barat, Jambi berseri-seri saat mereka menyanyikan "Hark! The Herald Angels Sing Sing" selama kebaktian untuk menyambut hari suci di halaman depan gereja di Sabtu.
Di tengah kegembiraan, bagaimanapun, anak-anak tampak bingung ketika mereka melihat pintu rumah ibadah mereka disegel. Rumor mengatakan bahwa penjaga gereja akan menjual bangunan.
"Ya Tuhan, jangan menjual gereja kami. Kami ingin Natal," jadi anak-anak berkata selama doa, yang disambut oleh senyum pahit oleh Jonathan Klasier, seorang pendeta di GSJA. Agen Poker
GSJA adalah salah satu dari tiga gereja yang baru-baru ini dipaksa ditutup oleh pemerintah kota Jambi menyusul penolakan dari penduduk yang berpendapat bahwa gereja-gereja tidak memiliki izin membangun. Dua lainnya adalah Gereja Metodis Kanaan dan Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI).
Jonathan mengatakan bahwa dia telah menjelaskan kepada anak-anak tentang masalah yang dihadapi oleh jemaat, yang memaksa mereka mengadakan kebaktian Natal di halaman depan gereja.
"Saya terus berusaha menyebarkan semangat cinta dan kegembiraan Natal kepada [anak-anak]," kata Jonathan.
Pendeta mengatakan dia telah mengunjungi warga di lingkungan itu untuk membahas masalah ini, tetapi banyak dari mereka mengklaim bahwa mereka tidak menentang keberadaan gereja sejak awal.
Sekarang gereja harus mendapatkan setidaknya tiga izin, masing-masing dari kepala unit lingkungan setempat, agensi adat setempat dan organisasi massa lokal Laskar Melayu, untuk melanjutkan kegiatannya, katanya.
"Kami - orang-orang Kristen dan Muslim - telah hidup bersama dalam komunitas selama beberapa dekade dan kami tidak sepenuhnya mengerti mengapa gereja ditutup," kata Jonathan, "Kami berharap dapat menyelesaikan masalah ini segera." Agen Poker
Komuni Gereja Indonesia (PGI) telah menyesalkan penutupan gereja pada bulan September, mengatakan bahwa itu melanggar hak konstitusional warga negara untuk mempraktikkan agama mereka. Tiga gereja, kata PGI, juga telah melakukan upaya selama bertahun-tahun untuk mendapatkan izin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kepala Badan Persatuan dan Politik Nasional Jambi Liphan Pasaribu mengatakan bahwa kantornya saat ini sedang mencari solusi, termasuk untuk membuka kembali Gereja Methodist, gereja tertua, sehingga jemaat dapat bergiliran untuk mengadakan kebaktian.
Namun ketiga gereja yang diperangi memiliki struktur yang berbeda dan oleh karena itu para pemimpin gereja menolak untuk melakukannya, katanya.
Pilihan untuk memindahkan HKI ke komplek perumahan Pinang Merah di dekatnya juga mendapat perlawanan karena HKI lain sudah ada dan jemaat menolak untuk memiliki gedung gereja baru di daerah itu, kata Liphan.
"Tolong beri kami satu bulan, kami akan menyelesaikan masalah ini," katanya.
Sekretaris Forum Antar Agama Jambi (FKUB) Fuad Rahman mengatakan bahwa gereja-gereja harus menyelesaikan persyaratan administrasi dan persyaratan khusus untuk mendapatkan izin, mengutip Peraturan Menteri Agama Bersama dan Peraturan Kementerian Dalam Negeri (SKB) tentang menjaga perdamaian agama. Agen Poker
Menurut SKB, pendirian rumah ibadah membutuhkan dukungan dari setidaknya 60 penduduk dan rekomendasi tertulis dari forum komunitas antaragama setempat.