Informasi Terbaru - Dalam upaya untuk membangun dan memajukan sektor seni dan budaya Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengadakan Kongres Kebudayaan Indonesia di Jakarta pada 5-9 Desember, seorang pejabat mengatakan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian, Hilmar Farid, yang mengawasi kongres, mengatakan acara mendatang akan menghasilkan "strategi budaya", kerangka kebijakan yang akan membentuk kebijakan pemerintah untuk mendukung dan membangun sektor seni dan budaya dan industri, yang akan berlaku dari tingkat kabupaten ke ranah nasional.#agenpoker
Hilmar menjelaskan bahwa kongres itu sendiri sudah menjadi acara rutin yang berlangsung setiap lima tahun, yang dapat ditelusuri kembali ke era segera setelah kemerdekaan Indonesia dengan kongres budaya yang terjadi pada tahun 1948. Lebih lanjut, ia menambahkan, sebuah pengulangan dari kongres telah juga sudah berlangsung sejak 1918.
Kongres yang akan datang, bagaimanapun, berbeda dari setiap angsuran sebelumnya, Hilmar mengatakan, di mana diskusi di tingkat regional dan nasional akan berlangsung selama hari-hari yang ditentukan untuk kongres.
"Ini adalah pertama kalinya bahwa kongres itu sendiri akan langsung fokus pada pembahasan data empiris yang dikumpulkan dan rekomendasi dari seluruh bangsa untuk merancang kerangka kebijakan yang akan dihasilkan pada akhir acara," kata Hilmar di Jakarta pada hari Kamis.
Tahun ini, data empiris telah dikumpulkan menjelang kongres, dengan diskusi di tingkat kabupaten yang berlangsung sejak Maret. #agenpoker
"Sebanyak 256 kabupaten dan kota telah mengajukan formulasi masing-masing - mengidentifikasi kekuatan budaya mereka, fasilitas dan infrastruktur lokal - yang kemudian dibawa ke tingkat provinsi, di mana 26 provinsi telah menyerahkan laporan sejauh ini," kata Hilmar.
Kongres ini bertujuan untuk menciptakan kerangka kebijakan, atau dijuluki "strategi budaya", yang berfokus pada pengembangan budaya, sejalan dengan UU No. 5/2017 tentang kemajuan budaya.
Kementerian itu mencatat bahwa undang-undang tersebut menguraikan 10 objek fokus pengembangan budaya, yaitu tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
"Strategi budaya" yang akan dihasilkan pada akhir kongres akan menjadi dasar untuk merumuskan Rencana Induk untuk Mempromosikan Budaya, yang akan menjadi rujukan utama dalam persiapan rencana pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang budaya.
Acara tahun ini juga menandai pendekatan yang berbeda, karena akan terbuka untuk umum, dengan melibatkan pemangku kepentingan yang relevan dalam penciptaan rekomendasi untuk strategi besar, serta menyelenggarakan pertunjukan untuk memamerkan sektor itu sendiri.