Informasi Terbaru - Sekitar 300 anggota Aliansi Pelajar Papua di Surabaya, Jawa Timur, menggelar unjuk rasa pada hari Sabtu, hampir bentrok dengan kelompok terpisah yang tampaknya menjadi pemrotes.
Para siswa awalnya berkumpul di depan RRI Studio di Jl. Pemuda. Mereka menampilkan gambar bendera Bintang Kejora, simbol gerakan separatis untuk kemerdekaan Papua, dan menuntut agar orang Papua diberi hak untuk menentukan nasib sendiri atas nama demokrasi.
Kelompok ini melakukan pawai yang menuju ke arah Gedung Negara Grahadi di Jl. Gubernur Suryo, tetapi polisi memblokir akses karena ada upacara di halaman depan gedung.
Ketegangan meningkat ketika sebuah kelompok yang terdiri dari sekitar 200 orang dari Forum Komunikasi Anak-Anak Veteran Indonesia (FKPPI) dan organisasi pemuda Pemuda Pancasila muncul untuk menunjukkan apa yang tampak sebagai counterprotest, yang mengakibatkan kedua kelompok saling berteriak satu sama lain.
Kedua kelompok berusaha menyerang satu sama lain, tetapi polisi mencegah pertengkaran fisik.
Wakil ketua FKPPI Jawa Timur Gatot Sutantra mengatakan bahwa, dengan menuntut Papua merdeka, Aliansi Pelajar Papua berkomitmen terhadap gerakan separatis.#agenpoker
"Kami mengingatkan mereka untuk bubar, kalau tidak polisi akan membubarkan mereka," kata Gatot.
Polisi juga memberi peringatan kepada para siswa, meminta mereka untuk bubar karena mereka tidak memiliki izin untuk menggelar demonstrasi.