Informasi Terbaru - Laporan telah beredar baru-baru ini mengatakan bahwa penari yang melakukan tarian Ratoh Jaroe saat upacara pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus di stadion Gelora Bung Karno (GBK) belum menerima pembayaran sebulan setelah acara tersebut berlangsung.
Dalam pembukaan, jutaan orang yang menonton langsung dari stadion atau dari rumah terpukau oleh pertunjukan tarian tradisional dari Aceh oleh 1.600 siswa dari 18 sekolah di seluruh kota.
Beberapa orang masuk ke Twitter dan menuduh Komite Pengorganisasian Asian Games Indonesia (INASGOC) tidak memenuhi janji mereka mengenai biaya untuk siswa, sementara yang lain menduga bahwa uang itu digelapkan oleh manajemen sekolah. Agen Poker
Mengingat tuduhan itu, perwakilan dari dua sekolah yang terlibat dalam pertunjukan, SMU Negeri 23 dan SMAN 78 di Jakarta Barat, menyanggah desas-desus.
"Tidak ada yang namanya honor. Apa yang kami terima adalah uang sebagai penghargaan dan kompensasi dari mana kami mengatur persiapan untuk pertunjukan di Asian Games, "wakil kepala sekolah SMAN 78 Zainuddin mengatakan pada hari Kamis
Sejak awal, siswa bergabung dengan kegiatan itu secara sukarela, kata Zainuddin. Dia menolak laporan yang mengatakan bahwa para siswa berhak menerima pembayaran untuk pertunjukan.
Wakil kepala sekolah SMAN 23 Edi Susilo menyuarakan Zainuddin, mengatakan bahwa dana kompensasi telah ditransfer dari INASGOC melalui Lima Arus sebagai penyelenggara acara yang digunakan untuk menutupi biaya operasional bagi para siswa untuk berlatih di kompleks stadion GBK.
Juru bicara INASGOC Ratna Irsana mengatakan komite telah memenuhi tanggung jawab mereka."Kami memiliki semua bukti yang terdokumentasi. Kami mengalokasikan US $ 15 per penari per sesi latihan, "katanya. Agen Poker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar