Informasi Terbaru - Mata uang Amerika Serikat, yaitu dollar AS, adalah salah satu mata uang utama yang hampir semua negara di dunia memakainya. Agen Poker
Dollar AS dan Amerika sebagai negara pada umumnya akan pengaruhi perekonomian negara-negara lain, termasuk bagi negara berkembang.
Kepala Pusat kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) kementerian Keuangan, Adriyanto, memberikan penjelasan bagaimana kondisi perekonomian AS di beberapa tahun terakhir.
Ketika krisis Ekonomi di tahun 2009, pertumbuhan ekonomi AS mencapai minus 2,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menjadi yang terburuk semenjak di tahun 2000.
"Suku bunga AS dulu ditetapkan 0 persen untuk menaikkan daya beli masyarakat dan itu cukup efektif. Mulai tahun 2010, pertumbuhan ekonomi AS naik ," ucap Adriyanto ketika diskusi mengenai Rupiah.
Dalam perbaikan ekonomi AS yang sempat memburuk akibat krisis tahun 2009, bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, mulai meningkatkan suku bunga secara bertahap.
Di tahun 2015 suku bunga menjadi 0,5 persen dan di tahun 2017 mencapai 1,5 persen dan yang terakhir di hari selasa (18/9/2018) suku bunga atau Fed Fund Rate mencapai 2 persen.
Tak hanya meningkatkan suku bunga, perbaikan ekonomi AS juga dilakukan dengan normalisasi kebijakan moneter dan fiskal.
Dampaknya membuat kenaikan imbal hasil dan baliknya modal ke AS dan membuat dollar AS makin menguat.
Kondisi perekonomian AS makin dinamis usai berkuasanya pemerintah baru.
Adriyanto mengatakan, faktor pemerintahan baru, Presiden Donald Trump memunculkan beberapa kebijakan baru dan efeknya membuat ketidak pastian global, salah satunya perang dagang,
Adriyanto menjelaskan bahwa dikarenakan dollar AS sebagai mata uang utama di dunia, dengan meningkatkanya suku bunga AS, investor mulai merealokasi aset mereka, bahkan menggunakaan dollar AS untuk kembali ke kampung karena imbal hasil yang lebih besar.
Keluarganya arus modal dari para investor membuat persediaan valas di suatu negara berkurang.
Berkurangnya valas, termasuk dollar AS, membuat mata uang negara itu menjadi lemah karena mereka butuh dollar AS.
"Berbagai ketidak pastiaan pada perekonomian global menyebabkan tingginya persepsi risiko investor di pasar saham negara berkembang, termasuk juga Indonesia, " ucap Adriyanto.
Untuk menjaga nilai tukar rupiah supaya tak melemah, pemerintah dan Bank Indonesia membuat berbagai kebijakan, yaitu meningkatkan suku bunga supaya pasar keuangan Indonesia tetap menarik bagi investor dan kurangi kebutuhan dollar AS dengan menunda proyek infrastruktur sampai penerapan tarif PPh Impor. Agen Poker



Tidak ada komentar:
Posting Komentar